Jumat, 09 Mei 2014

Subnetting Classfull dan Classless

Subnetting adalah suatu proses untuk membagi sebuah network menjadi beberapa Sub-network. Subnetting sendiri, bertujuan untuk meningkatkan efesiensi pengelolaan jaringan pada suatu network. Berikut adalah manfaat dari proses Subnetting :
  •  Memudahkan kita dalam mengelola jaringan. (simplified management)
  • Mereduksi traffic yang disebabkan oleh broadcast storm dan memperkecil broadcast domain maupun benturan (collision). (reduces network traffic)
  • Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang lebih jauh.
  • Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan. (optimized network performance)
  • Pengehematan alamat IP.
Cara pembentukan subnet dilakukan dengan mengambil beberapa bit pada bagian HostID untuk dijadikan SubnetId. Dengan begitu subnetting akan membagi network menjadi subnet dengan jumlah host yang sama untuk setiap subnet.
Ada dua jenis subnetting yang dapat dipahami yaitu Subnetting Classfull dan Classless.

Subnetting Classfull
Yang dimaksud dengan IP Classfull adalah IP yang mempunyai kelas. Pengalokasian host pada jaringan dengan menggunakan sebuah subnet mask yang sama, dimana protokol ini tidak mempunyai field untuk menyimpan informasi subnet sehingga informasi-informasi subnet tidak dikirimkan. Dalam subnetting classfull ini, membagi ruang alamat IPv4 ke alamat lima kelas. Setiap kelas, dikodekan oleh tiga bit pertama dari alamat, yang didefinisikan ukuran yang berbeda atau jenis file (unicast atau multicast) dari jaringan. Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address dibagi menjadi lima kelas yaitu :
  • Kelas A
  • Kelas B
  • Kelas C
  • Kelas D
  • Kelas E

Subnetting Classless
Yang dimaksud dengan IP Classless adalah IP yang tidak mempunyai kelas. Pengalokasian host/IP yang dapat menggunakan subnet mask yang berbeda, yang dapat memberikan informasi subnet, sehingga dapat menghemat sejumlah alamat host/IP. Subnetting ini bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan tabel routing pada router di internet dan untuk membantu mencegah kelelahan cepat alamat IPv4.
Dalam subnetting ini alamat IP yang digambarkan terdiri dari dua kelompok bit, bagian yang paling penting adalah alamat jaringan yang mengidentifikasi seluruh jaringan atau subnet dan bagian yang paling signifikan adalah host identifier, yang menyatakan sebuah interface host tertentu pada jaringan.
Perbedaan yang mendasar antara kedua IP di atas adalah penggunaan tanda prefik atau slash (/) dibelakang IP address yang bersangkutan.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!